jelaskan jenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya berilah contoh masing masing
Sebutkanmacam-macam jenis alat musik , jelaskan dan berilah contoh masing-masing minimal 3. Question from @Selgipapang - Sekolah Menengah Pertama - Seni
Macammacam simbiosis dan contohnya – Pengertian simbiosis adalah semua jenis interaksi makhluk hidup antara dua organisme biologis yang berbeda dalam suatu lingkungan ekosistem tertentu.Hubungan dalam simbiosis juga mencakup interaksi organisme dalam jangka panjang atau jangka dekat. Seperti diketahui bahwa komponen ekosistem terdiri
CaraMewarnai Baju Dengan Crayon Cara Mengobati Tulang Ekor Sakit 10 Perintah Allah Dalam Kitab Taurat Manfaat Tumbuhan Pisang Gambar Ram Jelaskan Jenis Tumbuhan Paku Berdasarkan Sporanya Berilah Contoh Masing Masing Nama Pelabuhan Di Kalimantan Barat Contoh Gambar Extreme Long Shot 100 Ribu Berapa Dolar Harga Timah Solder.
Kemanjuranvaksin menurun menjadi sekitar 84 persen dalam 4-6 bulan setelah dosis kedua diberikan. Lalu, pada Moderna awalnya tubuh akan membentuk antibodi, namun antibodi itu akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksin diberikan. Antibodi itu masih tetap ada di tubuh pasien selama tiga bulan setelah kedua dosis diberikan.
Morfologitumbuhan merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai berbagai bagian luar tumbuhan baik pada bagiannya ataupun fungsinya. Secara umum, terdapat tiga pembahasan morfologi pada tumbuhan antara lain daun, jenis batang, dan akar. Morfolofi termasuk pula salah satu cabang ilmu dalam mempelajari biologi tumbuhan.
Atm Online Lừa Đảo. Ciri-Ciri Dan Contoh Tumbuhan Paku – Apakah Grameds salah satu penggemar tumbuh-tumbuhan? Mempelajari ciri-ciri dan contoh tumbuhan paku bisa jadi pengalaman yang menarik. Grameds juga mungkin akrab dengan tanaman pakis yang bisa untuk menyebut jenis tumbuhan paku. Jenis tumbuhan paku ini juga perlu dipahami, terutama pada pelajaran biologi atau kajian tumbuhan lainnya. Tumbuhan paku jadi salah satu jenis tumbuhan yang unik dan memiliki karakteristik dalam habitatnya, termasuk manfaatnya bagi makhluk hidup lainnya. Apakah Grameds tertarik mengenal jenis tumbuhan paku? Berikut ini penjelasan tentang ciri-ciri dan contoh tumbuhan paku yang perlu diketahui untuk mengidentifikasinya di alam liar atau sebagai tanaman hias. Mengenal Tumbuhan PakuCiri-Ciri Tumbuhan Paku1. Tempat Hidup 2. Morfologi Atau Bentuk3. Pembuluh Darah Pengangkut 4. Akar 5. Batang 6. Daun 7. Sorus 8. Perkembangbiakan Atau Proses Reproduksi9. Siklus Hidup Tumbuhan PakuContoh Tumbuhan Paku1. Homospora Nagel2. Spora Asing3. Pakis Peralihan4. Pakis Afinitas Mikrofil5. Pakis Makrofil6. Tumbuhan Paku Purba7. Paku Kawat8. Tumbuhan Paku Ekor Kuda 9. Tumbuhan Paku AsliRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu BiologiMateri IPA Mengenal Tumbuhan Paku Paku-pakuan Pterophyta adalah divisi dari kingdom tumbuhan yang struktur tumbuhannya memiliki akar, batang, daun sejati, dan alat pengangkut atau pembuluh. Tumbuhan paku berasal dari kata “Pterophyta” yang artinya sayap bulu dan “python” yang berarti tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan paku atau pterophyta termasuk dalam tumbuhan spora combus yang menghasilkan spora dan umumnya memiliki susunan daun yang membentuk bentuk sayap. Artinya, tunas yang memiliki sayap. Tumbuhan paku juga sering disebut sebagai cormophyta sporogenic karena mereka dikaitkan dengan adanya reproduksi aseksual oleh akar sejati, batang, daun, dan spora. Pterophyta juga dikenal sebagai tumbuhan berpembuluh. Pterophyta adalah tumbuhan berumbi dan berpembuluh paling sederhana. Terdapat lapisan sel pelindung amplop steril di sekitar alat kelamin jenis tumbuhan, yang merupakan sistem transportasi internal yang hidup di tempat lembab. Akar berserat berbentuk rimpang dengan ujung akar dilindungi oleh kaliptra. Sel-sel akar tumbuhan paku ini kemudian membentuk lapisan epidermis, korteks, dan silinder pusat yang terdapat xilem dan floem. Tangkai pakis ini ada di tanah, sangat pendek, dan tidak terlihat karena tingginya mencapai 5 kaki, seperti paku kayu atau paku pancang. Saat muda, daunnya menggulung dan beriak. Berdasarkan bentuk dan ukuran komposisinya, daun pakis dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Microfill berukuran kecil atau bersisik, tidak memiliki batang, tidak memiliki tulang daun, dan tidak menunjukkan diferensiasi sel. Klorofil dibedakan oleh daun besar, batang, tulang berdaun, dan sel bercabang yang berdiferensiasi. Tumbuhan paku juga bisa disebut jenis tumbuhan yang bertanduk, alias tubuhnya dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni akar, batang, dan daun. Organ reproduksi utama dari tumbuhan, paku-pakuan, adalah spora. Oleh karena itu, ahli taksonomi membagi tanaman di dunia menjadi dua kelompok, di mana diberi nama cryptogams dan fanerogamae. Cryptogam tumbuhan spora meliputi pterophyta, pterophyta, tumbuhan lumut, dan pterophyta. Habitat paku-pakuan berada di darat, terutama di lapisan bawah tanah dataran rendah, pantai, lereng gunung, atau 350 meter di atas permukaan laut. Terutama di daerah lembab, beberapa di antaranya adalah epifit berhubungan dengan tumbuhan lain. Pada dasarnya, tumbuhan pakis adalah organisme fotosintetik. Ada pakis yang berenang di air misalnya Azolla Pinnata dan Marsilea Crenata. Namun, tumbuhan paku umumnya merupakan tumbuhan terestrial tumbuhan terrestrial. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan paku Kadar Air Tanah Kadar air di udara Kandungan unsur hara mineral dalam tanah Komponen cahaya untuk fotosintesis Suhu yang optimal Perlindungan terhadap angina Perlindungan dari cahaya yang berlebihan Tidak semua faktor di atas berperan, tetapi memiliki peran penting bagi biji tumbuhannya. Kelangsungan hidup tumbuhan paku di suatu daerah tergantung pada ketahanan gametofit, baik yang terjadi secara alami di lingkungan tersebut atau tidak. Seperti tumbuhan tingkat tinggi, pakis tumbuh di lingkungannya sendiri biasanya di tempat lembab. Beberapa tumbuhan paku dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Berbagai jenis tumbuh ini bisa hidup di daerah gurun. Tumbuhan paku kemudian dapat memposisikan diri sesuai dengan ceruk, tanah lembab, udara lembab, intensitas cahaya, dan banyak lagi. Pterophyta jarang hidup di luar ceruk. Tumbuhan ini dapat berkembang biak secara aseksual perbanyakan secara vegetatif dengan batang yang menghasilkan gema tunas. Gema adalah bagian pada tulang daun atau kaki daun yang berisi taji. Reproduksi seksual generatif dengan pembentukan gamet jantan dan betina melalui alat kelamin gamet. Gametogenesis jantan Anseledium menghasilkan sperma, sedangkan gametogonium betina menghasilkan sel telur ovarium, dan paku-pakuan menyebabkan metagenesis perubahan keturunan. Dalam metagenesis pakis, prinsipnya sama terlepas dari apakah itu paku homospora, pakis heterophoria, atau pakis transisi. Ketika spora jatuh ke tempatnya, mereka berkembang menjadi protalium, yang biasa disebut sebagai generasi gametofit, atau generasi gametofit, yang segera membentuk ancellia penghasil sperma dan arkegonia penghasil ovula. Ketika sel sperma dan sel telur bertemu, zigot diploid terbentuk dan dengan cepat tumbuh menjadi pakis. Jadi, tumbuhan paku merupakan salah satu keturunan dari sporofit karena struktur tumbuhannya bisa membentuk sporangia dan menghasilkan sporofit untuk proses reproduksinya. Fase sporofit dalam metagenesis pakis memiliki karakteristik yang dominan dibandingkan fase gametofit. Jika melihat daun pakis yang membuat spora sporofil, terdapat organ khusus pembentuk sporofil. Spora diproduksi dan dibentuk dalam wadah yang disebut sporangium. Pada tumbuhan paku, sporangium biasanya berkumpul di bagian bawah daun. Ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan tumbuhan lainnya. Pterophyta banyak ditemukan sebagai tumbuhan liar di sepanjang tepi jalan, parit dan dinding-dinding bangunan tua. Ciri-ciri tumbuhan paku membentuk ciri khusus yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Ciri-ciri tumbuhan paku dapat dilihat dari akar, daun, perkembangbiakan hingga habitatnya. Mengenali ciri-ciri tumbuhan paku membantu mengidentifikasi jenis tumbuhan di daerah tersebut. Sifat unik dari tumbuhan paku membuat tumbuhan ini mudah ditemukan. 1. Tempat Hidup Tempat tumbuhan paku hidup bisa tersebar di daerah tropis dekat Kutub Utara dan Antartika. Sebarannya tempat tumbuhan paku ini dimulai dari hutan primer, hutan sekunder, alam terbuka, dataran tinggi dan dataran rendah, lingkungan lembab, lembab, teduh, kebun perkebunan. 2. Morfologi Atau Bentuk Tumbuhan paku dapat berupa pohon yang sebagian besar tidak bercabang, perdu, epifit, sulur, tumbuhan air, tumbuhan air, atau herba dengan rimpang yang menyebar di tanah dan membusuk. 3. Pembuluh Darah Pengangkut Pembuluh darah tumbuhan paku berada pada akar, batang dan daun yang cukup baik. Secara anatomis, tumbuhan paku sudah membantu untuk mensirkulasikan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan, serta sebagai alat angkut yaitu xilem, yang membantu mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun untuk fotosintesis. 4. Akar Akar pakis umumnya memiliki akar adventif. Akar tumbuh mendatar di permukaan atau di bawah tanah. Duri epifit rimpang pada jenis tumbuhan ini akan memanjat ke cabang dan batang. Akar pertama yang muncul tidak dominan, tetapi akar lainnya mengikuti dan semua keluar dari batang. 5. Batang Batang tumbuhan paku bercabang terbelah atau membentuk cabang samping, dan tidak ada cabang baru yang muncul dari ketiak daun. Batang tumbuhan paku memiliki banyak daun dan dapat tumbuh terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Tangkai Pterophyta terutama di bawah tanah atau merayap. 6. Daun Daun merupakan bagian paling menonjol dari sebatang tumbuhan paku. Umumnya tumbuhan paku diketahui memiliki daun yang menggulung dan tumbuh dari pucuk dengan rambut halus. Tangkal entai daun disebut batang stipe adalah istilah untuk membedakannya dengan batang tumbuhan lain. Batang Pteridophyta biasanya bersisik atau berbulu, datar atau persegi panjang. Bentuk dan warna sisik dan bulu membantu membedakan berbagai jenis tumbuhan paku. Bagian daun yang rata disebut lapisan tipis dan ada yang tunggal atau terbagi menjadi beberapa atau banyak anak daun yang terpisah. 7. Sorus Sorus adalah bagian dari cakar di bawah daun pakis yang termasuk dalam kelompok sporangia. Sorus terbuka dan spora haploid akan mulai muncul setelah proses germinasi. Spora ini hanya berukuran beberapa milimeter dan sebagian besar tumbuh menjadi gametofit amfoter. Sporofit tumbuhan paku sangat berbeda dalam struktur dan ukurannya. 8. Perkembangbiakan Atau Proses Reproduksi Ciri paling khas dari tumbuhan paku adalah tidak menghasilkan bunga atau buah, tetapi menghasilkan spora untuk reproduksi. Pterophyta dapat diperbanyak secara vegetatif dengan pembentukan gemmae dan diperbanyak secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan batang yang menghasilkan gema anakan. Gema adalah tongkat pada tulang daun atau kaki daun yang berisi taji. Reproduksi pada tumbuhan paku adalah pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat kelamin gametogony. Gametogenesis jantan Anseledium menghasilkan sperma, gametogonium betina menghasilkan sel telur seperti lumut telur, dan paku-pakuan menyebabkan metagenesis perubahan keturunan. 9. Siklus Hidup Tumbuhan Paku Pterophyta melalui dua tahap siklus hidupnya, yakni sporofit dan gametofit. Fase sporofit adalah fase dimana tumbuhan paku menghasilkan spora. spora yang dihasilkan tumbuhan paku kemudian menyebar di udara, jatuh ke permukaan yang lembab, dan tumbuh menjadi protalium yang kemudian disebut daun. Protalium adalah daun hijau berbentuk seperti ginjal. Karena berbentuk pelepah, daun tumbuhan paku tidak memiliki akar, batang, atau daun sejati. Ukurannya 12 sentimeter dan hidup hanya beberapa minggu. Memasuki fase gametofit, protalium akan membentuk organ reproduksi jantan yang disebut Annelida dan organ reproduksi wanita yang disebut Arkegonium. Annelida menghasilkan sperma dan arkegonium menghasilkan telur, zigot terbentuk dari sel telur yang dibuahi oleh sperma. Setelah itu, zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Nah, itulah penjelasan tentang ciri-ciri tumbuhan paku. Jika Grameds sudah terbiasa dengan anatomi tumbuhan lain, pasti akan menemukan banyak perbedaan yang mencolok. Agar bisa lebih paham tentang anatomi jenis-jenis tumbuhan, Grameds bisa baca rekomendasi buku Gramedia berikut ini. Buku ini menggambarkan bagian-bagian tumbuhan, struktur sel dan fungsi setiap organel, dan berbagai jaringan yang membentuk tumbuhan. Buku ini juga membahas secara rinci organ penyusun tumbuhan akar, batang, daun, bunga, serta pertumbuhan primer dan sekunder dan pertumbuhan berlebih. Disajikan dalam bahasa yang sederhana dan dengan contoh yang lengkap, buku ini merupakan panduan yang bagus untuk mahasiswa sarjana di bidang biologi, pertanian, kehutanan dan pendidikan farmasi. Buku ini banyak memberikan ilustrasi yang dirujuk dari buku-buku standar, sehingga lebih mudah untuk mengenali anatomi tumbuhan berpembuluh dengan file pendukungnya. Contoh Tumbuhan Paku Setelah mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku, Grameds juga bisa mengenal tumbuhan dari contoh-contohnya, bahkan mungkin saja sudah sering menjumpai beberapa jenis tumbuhan paku di sekeliling lingkungan, baik pekarangan rumah atau kebun-kebun belakang rumah. Nah agar lebih memahaminya, berikut ini beberapa contoh tumbuhan paku yang datang dari beberapa jenis atau spesies tumbuhan paku 1. Homospora Nagel Tumbuhan paku ini menghasilkan jenis spora yang bentuk dan ukurannya sama. Homospora juga disebut bersuku kata satu karena spora tumbuh di protalium dan membentuk alopecia dan alkegonia. 2. Spora Asing Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran yang berbeda. Pakis asing juga dikenal sebagai dioecious. Spora besar atau makrospora betina yang tumbuh menjadi makroprotalium membentuk arkegonium. Mikrospora atau mikrospora jantan tumbuh menjadi mikrospora dan membentuk mikrospora. 3. Pakis Peralihan Pakis yang berukuran sama tetapi menghasilkan jenis spora yang berbeda, seperti jantan dan betina. Spora dapat tumbuh menjadi protalium, yang membentuk salah satu alat kelamin. 4. Pakis Afinitas Mikrofil Pakis afinitas mikro ini memiliki daun kecil. Pakis daun mikrofil dicirikan oleh struktur daun tanpa tulang, dan tanaman ini biasanya tidak memiliki diferensiasi sel selama pertumbuhan, dan memiliki bentuk daun seperti sisik atau rambut, dan memiliki daun Tidak berstruktur batang 5. Pakis Makrofil Pakis berdaun Makrofil adalah paku-pakuan dengan daun yang sangat lebar. Ciri-cirinya adalah daun bercabang dan memiliki urat serta berbentuk daun besar, daun makrofil sudah memiliki diferensiasi sel untuk reproduksi, dan daun memiliki batang. 6. Tumbuhan Paku Purba Jenis tumbuhan paku ini telah ditemukan sejak lama. Itulah mengapa disebut paku purba. Pakis purba kini hampir punah. Jenis pakis ini bercabang dan ditumbuhi bulu halus. Pakis purba memiliki akar berserat dan juga berfungsi sebagai perekat bagi tanaman lain. Pakis purba hidup di iklim tropis dan subtropis seperti Hawaii dan Jepang. Selain itu, pakis ini memiliki daun yang memiliki mikro afinitas, batang berklorofil, dan tidak memiliki daun asli. Contoh tumbuhan paku purba adalah Psilotum. 7. Paku Kawat Ciri-ciri paku kawat adalah daunnya kecil, tidak bertangkai, dan batangnya berbentuk seperti kawat. Sporangia berkumpul dalam bentuk kerucut aksila daun. Contoh tumbuhan paku kawat ini adalah Isoetes dan Lycopodium. 8. Tumbuhan Paku Ekor Kuda Ciri khas pakis ekor kuda adalah satu daunnya kecil. Batangnya beruas-ruas dan berwarna hijau. Sporangium berbentuk kerucut. Jenis pakis ini menyukai tempat yang tinggi dan lembab. Contoh tumbuhan pakis Ekor kuda adalah Caramite dan Equisetum ekor kuda. 9. Tumbuhan Paku Asli Pakis asli merupakan salah satu tumbuhan paku yang sering kita jumpai saat ini. Mungkin ada pakis asli di kebun Anda. Pakis sejati memiliki batang dan daun yang besar dan berbulu. Saat muda, daunnya menggulung. Pakis ini memiliki banyak sola di bawah daunnya. Tanaman ini dapat ditemukan di tempat teduh dan di tempat yang lembab. Nah, itulah penjelasan tentang ciri-ciri dan contoh tumbuhan paku. Apakah Grameds sudah bisa mengidentifikasinya? Sebenarnya jenis tumbuhan paku itu sendiri memiliki banyak spesies, tetapi ciri-cirinya hampir serupa. Bentuk atau anatomi tumbuhan paku inilah yang memiliki perbedaan dengan jenis tumbuhan lainnya. Jika Grameds ingin belajar lebih luas tentang ciri-ciri dan contoh tumbuhan paku atau jenis tumbuhan lainnya, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di Selamat belajar. SahabatTanpabatas. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Lala Nilawanti Baca Juga! Yuk Mengenal Lebih Dekat Jaringan pada Tumbuhan! Macam-Macam Tulang Daun pada Tumbuhan Pengertian Spora dan Contoh Tumbuhannya Urutan Takson Tumbuhan Dari yang Terbesar Hingga Terkecil Apa Itu Tumbuhan Tallophyta? Memahami Apa Itu Tumbuhan Angiospearme Pengertian Tumbuhan Gymnospermae dan Contohnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Jenis-Jenis Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati Tracheophyta, namun tumbuhan paku tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembangbiak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Tumbuhan paku memiliki sekitar spesies, yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di berbagai daerah yang memiliki iklim yang berbeda. Untuk lebih jelaskan, kali ini IPA akan memberikan uraian lengkap tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku, Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku banyak tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, namun tidak bersifat parasit bagi tumbuhan lain jika tidak terlalu banyak. Tumbuhan paku dapat hidup diseluruh dunia, tapi tidak dapat hidup ditempat salju. Tumbuhan paku tidak berkembang biak melalui buah atau bunga penyebaran, namun tumbuhan paku hanya bertunas. Baca Jenis-Jenis Tulang Daun pada Tumbuhan Tumbuhan Paku terdiri dari daun, batang dan akar. Tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji. Tumbuhan paku memiliki bentuk akar serabut. Tumbuhan paku memiliki klorofil. Tumbuhan paku mengalami fase metagenesis pergiliran keturunan, yaitu tahap sporofit menghasilkan spora dan gametofit menghasilkan sel kelamin. Cara tumbuh tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit Daun muda tumbuhan paku akan menggulung. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Memiliki berbagai ukuran, mulai dari hitungan milimeter hingga ukuran maksimal mencapai 6 meter. Memiliki bentuk fisik beragam, ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. Beberapa jenis tumbuhan paku menggantungkan hidupnya pada tumbuhan lain. Beberapa jenis tumbuhan paku memiliki spora betina berukuran lebih besar dibandingkan spora jantan. Baca Jaringan Palisade pada Daun Jenis Tumbuhan Paku 1. Subdivisi Lycopsida Subdivisi Lycopsida adalah jenis tanaman paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Lycopsida juga disebut dengan paku rambut atau paku kawat memiliki daun kecil-kecil dan hidup didaerah tropus seperti Indonesia. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Lycopsida dalah tanaman Lycopodium cernuum paku kawat dan Selaginella paku rane. Ciri-Ciri Lycopsida Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau menumpang hidup pada tanaman lainnya. Memiliki batang, akar dan daun sejati. Memiliki bentuk daun kecil-kecil yang tersusun rapat. Paku rane atau Selaginella memiliki dua jenis sporangium yaitu makrosporangium dan mikrosporangium. Tumbuhan paku Lycopsida hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon. 2. Subdivisi psilopsida paku purba Subdivisi psilopsida adalah salah satu jenis tanaman paku dengan bentuk sederhana, karena struktur tanaman hanya terdiri dari ranting bercabang-cabang, tanpa adanya daun dan akar. Terdapat struktur berbentuk bulu halus yang disebut dengan rizoid atau akar semu yang berfungsi seperti akar, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap air serta zat hara. Sayangnya, jenis tumbuhan paku psilopsida sudah hampir punah keberadaanya,dan saat ini hanya tersisa 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan hidup. Contoh tumbuhan paku subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum. Ciri-Ciri Psilopsida Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis Homospora Memiliki daun mikrofil dan batang berklorofil Tidak memiliki daun sejati Baca Jaringan Palisade pada Daun 3. Subdivisi sphenopsida Subdivisi sphenopsida paku ekor kuda adalah jenis tumbuhan paku yang tumbuh subur didaerah sub tropis terutama didaerah rawa-rawa. Sphenopsida memiliki jenis daun mikrofil generasi sporofit. Subdivisi sphenopsida memiliki ciri-ciri batang keras dan berongga, dan mengandung silika. Contoh Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri–ciri Sphenopsida Heterospora. Jenis Sphenopsida sering tumbuh didaerah rawa-rawa. Pada batangnya memiliki kandungan silika berlimpah. Memiliki batang yang tumbuh diatas permukaan tanah tegak juga batang yang terbenam dibawah permukaan tanah rimpang / rhizome. 4. Subdivisi Pteropsida Paku Sejati Subdivisi Pteropsida atau di Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman pakis, dan biasanya tumbuh di daerah iklim tropis dan iklim subtropis, memiliki bagian akar, batang dan daun sejati. Paku Sejati memiliki daun cukup lebar dibandingkand dengan jenis subdivisi lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada ujung daun muda biasanya akan menggulung. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Pteropsida adalah Marsilea crenata semanggi, Adiantum cuneatum suplir, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri–Ciri Pteropsida Homospora / Isospora penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin. Batangn tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. 5. Berdaun Tropofil Tumbuhan paku dengan daun tropofil biasanya ada pada setiap tumbuhan paku, karena daun tropofil berperan penting untuk proses fotosintesis sehinggatumbuhan paku bisa menyerap air dan membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dan bertahan lama. 6. Berdaun Sporofil Daun sporofil adalah daun yang berfungsi sebagai penghasil spora dan selanjutnya Spora akan disimpan dalam kotak spora yaitu sporangium. Kumpulan sporangium atau Orus biasanya terletak dibagian bawah daun berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sporangium atau Orus yang masih muda akan dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium. Daun Sporofil memiliki peran penting pada tumbuhan paku, karena daun Sporofil merupakan akar dari tumbuhan paku yang menghasilkan spora sehingga melengkapi struktur tanaman paku dan menghasilkan tanaman paku yang sempurna. Baca Struktur Organ Pada Tumbuhan 7. Berdaun Mikrofil Tanaman paku berdaun mikrofil memiliki daun kecil yang merupakan jenis tumbuhan paku yang mudah untuk ditemukan dibanyak tempat atau daerah. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil Bentuk daun seperti sisik atau rambut. Struktur daun tidak bertangkai. Daun tidak memiliki tulang. Biasanya tanaman paku tidak memiliki diferensiasi sel. 8. Berdaun Makrofil Tanaman paku berdaun makrofil memiliki daun yang besar-besar sehingga sangat mudah ditemukan di Indonesia. Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil Bentuk daun yang besar-besar. Daunnya terdapat tangkai. Memiliki tulang daun dan daunnya bercabang. Tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki diferensiasi sel. 9. Homospora Tumbuhan paku jenis Homospora atau Isospora adalah jenis tanaman paku yang dapat menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat perkembangbiakan reproduksi. Tanaman paku ini memiliki warna hijau menyegarkan karena termasuk kelompok plantae yang dapat melakukam fotosintesis. Tanaman paku jenis ini berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara bergantian sehingga memiliki kemampuan metagenesis. Contoh Lycopodium sternum paku kawat. 10. Heterospora Tumbuhan paku jenis Heterospora atau Anispora memiliki ukuran spora yang berbeda-beda, mikrospora spora berukuran kecil bekelamin jantan serta makrospora spora berukuran besar berkelamin betina. Tanaman paku jenis Heterospora termasuk jenis tanaman paku yang langka dan sulit ditemukan, dan hanya ditempat-tempat tertentu. Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella paku rane. 11. Peralihan Tanaman paku peralihan adalah jenis tanaman paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk yang sama, serta jenis kelamin yang berbeda. Saat spora jatuh ditempat yang sesuai akan menghasilkan prothalium yang berbeda sehingga setiap prothalium akan menghasilkan Antheridium dan menghasilkan archegonium. Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Contoh Tumbuhan Paku Baca Jaringan Penyusun Daun Dikotil Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Klasifikasi Tumbuhan Paku – Dalam hal ini di dunia saat ini telah ditemukan sekitar > spesies tumbuhan paku. Dengan jumlah sebanyak itu, maka tentu akan sangat sulit bagi kita untuk bisa mengidentifikasi semua spesies tersebut. Maka diperlukan suatu sistem klasifikasi untuk mengkelas-kelaskan semua spesies tumbuhan paku yang jumlahnya sangat banyak itu, sehingga memudahkan dalam kegiatan identifikasi yang kita lakukan. Klasifikasi Tumbuhan PakuPaku Purba “Psilopsida”Paku Kawat “Lycopsida”Paku Ekor Kuda “Sphenopsida Atau Equisetopsida”Paku Sejati “Pteropsida” Nah untuk mengidentifikasi semua spesies tumbuhan paku tersebut, kita bisa melakukan klasifikasi berdasarkan kenampakan luarnya mulai dari keberadaan daun, sporangium dan susunan anatominya. Para ahli telah melakukan klasifikasi tumbuhan paku “Pteridophyta” dan mereka menggolongkan menjadi 4 sub divisi yang antara lain paku purba “Psilopsida”, paku kawat “Lycopsida”, paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida” dan paku sejati “Pteropsida”, yang masing-masing sub divisi tumbuhan paku ini memiliki karakteristik dan ciri yang spesifik. Paku Purba “Psilopsida” Sub divisi dari sistem klasifikasi tumbuhan paku yang pertama ialah Psilopsida atau paku purba. Sesuai dengan namanya jenis tumbuhan paku satu ini telah ada sejak zaman purba. Sebagian di antara mereka telah mengalami kepunahan dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil. Misalnya Rhynia “paku tidak berdaun” sedangkan sebagian kecil lainnya masih dapat ditemukan saat ini, misalnya paku tmesipteris yang tumbuh di kepulauan dan psilotum nudum tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Ciri-ciri dari jenis tumbuhan paku ini antara lain tingginya 30 cm -1 m, memiliki rizhom yang dikelilingi rizoid, serta tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Akan tetapi dari ciri-ciri tersebut, ada pula beberapa pengecualian. Sebagian paku purba yang memiliki daun mempunyai cirri yang lebih spesifik di antaranya Ukuran daun sangat kecil berbentuk seperti sisik. Sporangium berada di ketiak ruas batang. Gametofit tersusun atas sel yang tidak berklorofil. Batang berklorofil dan sudah memiliki sistem pengangkut “pembuluh vaskuler”. Paku Kawat “Lycopsida” Pengklasifikasian tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yakni tumbuhan paku kawat atau paku rambut “Lycopsida”, sub divisi paku-pakuan ini diperkirakan telah tumbuh di bumi di masa Devonian. Mereka terus berkembang biak sampai jumlahnya sangat melimpah pada masa Karboniferus. Dan hampir semua Lycopsida telah mengalami kepunahan, mereka kebanyakan telah ditemukan dalam bentuk fosil atau endapat batu bara. Namun beberapa di antaranya yang berukuran kecil sampai kini dapat kita temui di permukaan tanah atau kulit pohon di ekosistem hutan hujan tropis. Secara umum sub divisi dari klasifikasi tumbuhan paku ini dapat diidentifikasi dari morfologi dan anatomi tubuhnya. Ciri-ciri tumbuhan paku ini antara lain Tinggi tubuhnya dapat mencapai kurang lebih 3 meter. Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik. Batangnya berbentuk seperti kawat dengan cabang-cabang yang mengandung sporangium dalam wadah sporofil yang berbentuk gada “strobilus”. Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil, oleh karena itu makanannya diperoleh melalui simbiosis dengan jamur yang tumbuh di sekitarnya. Sporangium menghasilkan spora, ada Lycopsida yang menghasilkan satu jenis spora “homospora” seperti Lycopodium sp, namun ada juga yang menghasilkan 2 jenis spora “heterospora” seperti Selaginella sp. Gametofitnya ada yang memiliki 2 jenis alat kelamin, misalnya Lycopodium sp, namun ada pula yang menghasilkan 1 jenis alat kelamin saja misalnya Selaginella sp. Paku Ekor Kuda “Sphenopsida Atau Equisetopsida” Klasifikasi tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yang dinamai divisi paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida”, dinamai demikian karena jenis tumbuhan paku ini memiliki percabangan pada batangnya dengan bentuk yang menyerupai ekos kuda. Paku ekor kuda memiliki beberapa ciri yang diantaranya yaitu Tumbuhan ini sering tumbuh di daerah dengan tanah yang berpasir. Sporofitnya berbentuk sisik dengan warna agak transparan dengan susunan melingkar pada batangnya. Batangnya berongga dan beruas, karena pada lapisan luar batang terkandung silika tinggi, batang dari klasifikasi tumbuhan paku ini cukup keras dan sering digunakan sebagai alat penyikat. Batang memiliki rizom dan ujung yang mengandung sporangia. Sporangiumnya menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk sama, kendati dari jenis yang berbeda. Oleh karena inilah paku-pakuan dalam sub divisi ini tergolong paku peralihan. Tingginya dapat mencapai kurang lebih 15 meter. Paku Sejati “Pteropsida” Sub divisi dalam klasifikasi tumbuhan paku selanjutnya ialah subdivisi paku sejati “Pteropsida”. Tumbuhan paku dari jenis ini umumnya dengan mudah kita temui pada habitat lembab, seperti di daerah ekosistem hutan hujan tropis. Pakis yang tumbuh di sela pohon sawit ialah salah satu spesies dari golongan tumbuhan paku ini, selain itu spesies golongan paku sejati juga dapat kita temui dengan melihat ciri-cirinya diantaranya yaitu Dengan memiliki akar, batang dan daun sejati dengan ukuran variatif. Daunnya berukuran lebih besar dibanding paku-pakuan jenis lain, bentuknya lembaran dan tulang daunnya bercabang. Daun atau tunas mudanya menggulung. Terdapat > spesies paku sejati di dunia saat ini, beberapa contoh tumbuhan paku dari sub divisi ini antara lain Asplenium nidus, Adiantum fimbriatum dan Marsiles crenata. Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Klasifikasi Tumbuhan Paku dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Tumbuhan paku atau yang dikenal dengan pteridophyta adalah tanaman vaskular berspora yang memiliki siklus hidup dengan fase gametofit dan sporofit. Tubuh sporofit dibedakan dengan baik menjadi akar, batang dan daun. Sistem perakaran selalu bersifat adventif. Batangnya bisa di bawah tanah atau di udara. Daunnya bisa berupa microphylls atau megaphyll. Karakteristik umum mereka yang lain termasuk apomorphies tanaman vaskular mis., Jaringan vaskular dan plesiomorphies tanaman darat misalnya saja Penyebaran spora dan tidak adanya benih. Secara garis besar, tumbuhan paku atau pteridophyta dapat dibedakan menjadi empat divisi, dengan masing-masing contohnya. Meskipun demikian, tumbuhan paku yang paling banyak dikenal yaitu Pakis. Lebih dari 12000 spesies pakis berbeda didistribusikan di seluruh dunia. Contoh tanaman pakis yaitu Pakis Bostom, Pakis Suplir, Pakis Kelabang, dan lain-lain. Sama seperti dengan tanaman benih dan lumut, siklus hidup tumbuhan paku melibatkan pergantian generasi. Ini berarti bahwa generasi diploid sporofit, yang menghasilkan spora diikuti oleh generasi haploid gametofit atau prothallus, yang menghasilkan gamet. Siklus hidup dengan dua generasi tersebut dinamakan metagenesis. Akan tetapi, tumbuhan berbeda dari ciri tumbuhan paku dan lumut serta tanaman biji dalam hal kedua generasi dalam siklus hidupnya mandiri dan hidup bebas, meskipun sporofit umumnya jauh lebih besar dan lebih mencolok. Generasi sporofit Generasi sporofit yang menghasilkan spora. Jadi, Pteridophyta yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk menambah individu baru. Ini disebut reproduksi aseksual. Sementara spora keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat yang cocok, spora akan tumbuh sebagai tanaman individu baru. Generasi Gametofit Generasi gametofit memproduksi gamet yang dikenal sebagai protalium. Protalium yang terbentuk talus memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuk ini seperti jantung yang biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, gametophyte di Pteridophyta hanya hidup beberapa minggu. Protalium membentuk antheridium sebagai gamet jantan dan archegonium sebagai gamet betina. Antheridium menghasilkan sperma sedangkan archegonium menghasilkan sel telur. Pemupukan antara sperma dan sel telur membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh sebagai Pteridophyta baru yang memiliki akar, batang, dan daun. Pengertian Tumbuhan Paku Pteridophyta adalah filum di kerajaan tumbuhan, termasuk Pakis, Ekor Kuda dan Clubmos. Ini merupakan tanaman spora dan tidak memiliki bunga atau biji. Pteridophyta dibagi dalam dua kelas yaitu Lycophyta atau Lycopodiophyta dan Monilophyta. Lycopodiophyta kadang-kadang ditempatkan di luar Pteridophyta. Lycopodiophyta dan Pteridophyta kemudian diklasifikasikan sebagai dua clade yang hidup pada awal Tracheophyta. Tracheophyta terdiri dari Gymnospermae dan Angiospermae. Pengertian Tumbuhan Paku Menurut Para Ahli Adapun definisi tumbuhan paku menurut para ahli, antara lain The Galaxy Education System Pteridophytes atau Pteridophyta, dalam interpretasi luas dari istilah tersebut, bisa didefinisikan sebagai tanaman vaskular atau berpembuluh tanaman dengan xilem dan floem yang mereproduksi dan menyebar melalui spora. Karena tanaman tersebut tidak menghasilkan bunga atau biji, maka disebut sebagai Cryptogams. Pteridophyta adalah kelompok tanaman yang paling berevolusi di antara Cryptogams. Pteridophyta diprediksi sebagai Cormophyta tertua. Cormophyta adalah tanaman yang memiliki akar, batang, dan daun sungguhan. Ini berarti bahwa akar, batang dan daun memiliki ikatan pembuluh sehingga Pteridophyta juga dikenal sebagai tracheophyta. Pteridophyta yang hidup di air dikenal sebagai hidrofit, menempel di tanaman lain disebut epifit dan tinggal di residu atau limbah tanaman lain yang dikenal sebagai saprofit. Kebanyakan Pteridophytes adalah terestrial dan tumbuh di tempat-tempat yang lembab dan teduh sementara beberapa berkembang dengan baik di tempat-tempat kering terbuka. Ciri Tumbuhan Paku Tumbuhan paku atau Pteridophyta memiliki beberapa karakteristik, antara lain Pteridophytes adalah tanaman darat sejati yang pertama Diperkirakan bahwa kehidupan dimulai di lautan, dan melalui jutaan tahun evolusi, kehidupan perlahan-lahan beradaptasi pada daratan kering. Dan di antara tanaman pertama yang benar-benar hidup di darat adalah Pteridophyta. Pteridophyta tanpa biji, cryptogams vaskular Pteridophytes tanpa biji dan berkembang melalui spora. Tumbuhan ini tidak memiliki jaringan untuk pengangkutan air dan mineral. Alih-alih, air dan mineral mengalir dari permukaan sel tanaman ke sel dalam tubuh tanaman. Ini juga salah satu alasan mengapa tanaman ini membutuhkan lingkungan yang lembab terus-menerus untuk bertahan hidup. Pteridophyta menunjukkan pergantian siklus hidup yang benar Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, Pteridophyta mengalami dua siklus hidup yaitu pada fase sporofit dan gametofit. Sporofit memiliki akar, batang dan daun yang sesungguhnya Pada fase ini, Pteridophyta pada dasarnya memiliki jaringan pembuluh darah sehingga dapat proses terjadinya pertumbuhan tanaman lebih cepat. Spora yang dikembangkan dalam sporangia adalah homoseks atau heterospora Sporangium adalah struktur di mana spora terbentuk. Mereka biasanya homoseksual artinya satu jenis spora diproduksi dan juga heterosporus, artinya dua jenis spora diproduksi. Sporangia diproduksi dalam kelompok menggunakan sporofil Ciri khas pada tanaman paku lainnya ialah meletakan pada karakteristik daunnya, yang pada dasarnya mengandung sporangia disebut sebagai sporofil. Daun muda sporofit menunjukkan vernation melingkar Ujung daun dalam tumbuhan paku ini cenderung melengkung ke dalam untuk melindungi bagian yang rentan tumbuh. Struktur Tumbuhan Paku Layaknya tumbuhan lain pada umumnya, tubuh tumbuhan paku juga bisa dibedakan organnya yaitu akar, batang, dan daun. Bagian-bagian tersebut terlihat dengan sangat jelas pada jenis paku yang berbatang tinggi, misalnya paku tiang. Berikut penjelasan struktur tumbuhan paku Akar Pada fase gametofit, tumbuhan paku mempunyai akar semu yang disebut rhizoid, akar semu ini seperti yang terdapat pada tumbuhan lumut. Rhizoid berfungsi yang sama dalam menyerap air dan mineral dari dalam tanah, tapi masih mempunyai struktur jaringan yang sederhana. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku sudah mempunyai akar sejati bertipe akar serabut, yaitu tipe akar yang tidak memiliki akar pokok, seperti yang dimiliki oleh tumbuhan monokotil padi, jagung, dan lain-lain. Batang Pada fase gametofit, batang tumbuhan paku disebut protalium. Batang tersebut berbentuk seperti lembaran kecil yang juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Bisa juga dikatakan bahwa batang semu tersebut juga berlaku sebagai daun semu. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku telah mempunyai batang sejati dengan jaringan pembuluh angkut xilem dan floem. Batang tumbuhan paku ada yang memiliki ukuran pendek hingga hampir tidak nampak dan ada pula yang tinggi seperti pohon. Daun Daun tumbuhan paku bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, daun paku bisa dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil adalah daun berukuran kecil seperti gumpalan yang terdapat di sekitar batang dan tulang daun paku. Mikrofil ialah daun yang belum mengalami diferensiasi, atau dengan kata lain daun tersebut masih mempunyai jenis jaringan yang sama. Sedangkan makrofil adalah daun sejati yang digunakan untuk melakukan fotosintesis. Jaringan makrofil sudah mengalami diferensiasi sehingga bisa dibedakan dengan bagian epidermis lapisan paling luar dan mesofil daun. Mesofil adalah bagian di dalam epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan pengangkut. Berdasarkan fungsinya, daun paku bisa dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil ialah daun yang khusus berguna untuk melakukan fotosintesis. Sporofil ialah daun yang buka hanya untuk melakukan fotosintesis, tapi bisa juga menghasilkan spora sebagai media perkembangbiakan paku. Spora Spora pada tumbuhan paku umumnya akan muncul dari bagian bawah daun atau pada ujung tepi daun. Spora tersimpan di dalam kotak spora/ sporangium yang akan menjadi tempat perkembangan spora, sporangium akan menggerombol membentuk sorus. Sorus memiliki warna coklat dan bentuknya seperti gumpalan pada daun. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbuhan paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Paku homospora disebut juga isospora hanya menghasilkan satu jenis spora saja yang memiliki bentuk dan ukuran sama. Contoh paku homospora adalah Lycopodium sp. paku kawat dan Adiantum cuneatum suplir. Paku heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu makrospora betina dan mikrospora jantan. Contoh paku heterospora adalah Selaginella sp. paku rane dan Marsilea crenata semanggi. Paku peralihan adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama namun sifatnya berbeda, membawa sifat jantan dan betina. Contoh paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Jenis Tumbuhan Paku dan Contohnya Tumbuhan Paku Pteridophyta bisa dibedakan menjadi 4 divisi, yaitu sebagi berikut Psilophyts paku purba Psilopsida ialah tumbuhan paku yang susunannya cukup sederhana. Tanaman ini berupa ranting yang bercabang-cabang. Pada tumbuhan paku jenis ini terdapat bulu-bulu halus yang menyelimuti, berakar serabut halus biasa di sebut akar semu berfungsi juga sebagai perekat pada tumbuhan lain. Ciri dalam psilophyts paku purba, yaitu Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropics; Homospora; Berdaun mikrofil dan batangnya berklorofil; Tak memiliki daun sejati. Contohnya Psilophyts paku purba, yaitu Psilotum sp. paku purba berdaun kecil dan Rhynia sp. paku purba tak berdaun. Lycopodiophyta paku kawat Lycopodiophyta merupakan tumbuhan paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Tumbuhan ini biasanya di sebut paku kawat atau paku rambut sebab mempunyai daun yang sangat kecil. Subdivisi Lycopsida contohnya yaitu tanaman Lycopodium cernuum paku kawat serta Selaginella paku rane. Ciri-ciri Lycopodiophyta paku kawat, yaitu Memiliki akar, batang, daun sejati; Daun berbentuk rapat dan kecil – kecil; Memiliki dua jenis sporangium pada paku rane atau Selaginella, yaitu makrosporangium dan mikrosporangium; Menempel pada tumbuhan lain pohon.Contoh Lycopodiophyta paku kawat, yaitu Lycopsida sp dan selaginella sp. Equisetophyta paku ekor kuda Equisetophyta merupakan tumbuhan paku yang hidup di derah tropis sering di sebut paku ekor karena memiliki ekor panjang. Contoh dari Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri-ciri Equisetophyta paku ekor kuda, yaitu Tumbuh di daerah rawa atau lembab; Heterospora; Kandungan silika sangat banyak pada batang; Batangnya tumbuh tegak ke atas. Contoh Equisetophyta paku ekor kuda, yaitu Equisetum debile. Pterophyta Paku sejati Pterophyta merupakan tumbuhan paku sejati yang disebut tumbuhan pakis. Tumbuhan ini bisa hidup di daerah tropis dan sub tropis. Daun cukup lebar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku lainnya. Contoh tanaman subdivisi Pteropsida yaitu Adiantum cuneatum suplir, Marsilea crenata semanggi, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri – Ciri Pterophyta Paku sejati, yaitu Homospora / isospora; Spora – spora ini berkumpul dan terletak di bawah daun; Dalam pembuahan membutuhkan air untuk sel telur dan sperma; Penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angina; Batangnya tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. Contohnya Pterophyta Paku sejati, yaitu Marsilea crenata semanggi, Platycerum bifurcatum Paku tanduk rusa, Asplenium nidus paku sarang burung, Adiantum cuneatum suplir, dan azzola pinnata paku sawah Nah, itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian tumbuhan paku menurut para ahli, ciri, struktur tanaman, jenis, dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga melalui ulasan ini memberikan wawasan dan pengetahuan.
Dalam ilmu botani dan kehutanan, kebanyakannya relatif familiar dengan jenis tumbuhan paku. Selain memiliki karakteristik yang unik, penampakan morfologi dan ciri-cirinya pun berbeda apabila dibandingkan dengan pohon atau tumbuhan lainnya. Pengertian Tumbuhan Paku Tumbuhan paku atau sering disebut paku-pakuan adalah kelompok tumbuhan yang memiliki struktur berupa akar, batang, daun sejati, serta alat pengangkut atau berkas pembuluh. Tumbuhan paku berasal dari divisi Pterophyta. Kata “Pterophyta” terdiri dari dua kata. Kata pertama “pteron” memiliki arti sayap atau bulu dan “phyton” yang artinya tumbuhan. Maka, tumbuhan paku tergolong ke dalam tumbuhan berspora dan umumnya memiliki bentuk daun yang mirip seperti bentuk sayap. Paku-pakuan termasuk salah satu tumbuhan yang telah memiliki kormus. Artinya bagian akar, batang, dan daunnya bersifat sejati atau dapat dibedakan dengan jelas. Tumbuhan paku juga memiliki spora yang biasanya terletak di bagian bawah permukaan daun. Selain itu, tanaman paku-pakuan juga tergolong ke dalam tumbuhan vaskuler karena memiliki jaringan pengangkut berupa xilem dan floem. Jenis paku-pakuan merupakan tumbuhan terestrial daratan. Tanaman paku-pakuan biasanya tumbuh di darat dengan ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut. Sebagian spesies tanaman paku-pakuan juga dapat dijumpai di lapisan bawah tanah dataran rendah, di pantai, atau bahkan di lereng gunung. Namun, beberapa spesies tumbuhan paku dapat hidup di air. Contohnya adalah Azolla pinnata dan Marsilea crenata. Infografis tumbuhan paku oleh LindungiHutan. Tumbuhan paku memiliki 3 bagian utama yaitu helaian daun, batang, dan akar. Pada bagian daun terdapat bagian lain seperti tangkai daun, rakhis, penula, dan daun muda. Sedangkan bagian batangnya, atau rhizoma, biasanya tumbuh di dalam tanah secara horizontal atau vertikal. Jenis akar tanaman paku seringkali berupa akar serabut. Salah satu ciri utama tumbuhan paku dibandingkan dengan tanaman lainnya yaitu karakteristik daunnya. Tanaman paku-pakuan dikenal memiliki pucuk pada daun muda yang menggulung. Selain itu, permukaan daun bagian bawah tanaman paku-pakuan terdapat bintik-bintik cokelat, yaitu kotak spora atau sporangium. Fungsi sporangium adalah menghasilkan spora untuk alat perkembangbiakan. Organ reproduksi pada tanaman paku-pakuan Pteridophyta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ vegetatif dan organ generatif. Organ vegetatif terdiri dari akar, batang, rimpang dan daun. Sedangkan, organ generatif terdiri dari spora, sporangium, anteridium, dan arkegonium. Sporangium tumbuhan paku umumnya terletak di permukaan daun bagian bawah dan berwarna coklat. Susunan kotak spora terlihat seperti gugusan. Bagian sorusnya terletak pada tulang daun yang sifatnya sangat penting dalam klasifikasi tumbuhan paku. Sebagian besar spesies tanaman paku-pakuan telah memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Sedangkan xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit;Sudah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya;Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem;Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium, letaknya ada di permukaan ventral atau di ketiak daun;Mengalami metagenesis;Alat reproduksi jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina disebut arkegonium;Daun yang masih muda akan menggulung layaknya gagang biola;Habitus tanaman paku-pakuan dapat berupa pohon, semak, epifit, merambat, mengapung, hidrofit, dan menjalar; Jenis Tumbuhan Paku Pengelompokan jenis-jenis tanaman paku-pakuan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung aspek tertentu. A. Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Spora Berdasarkan bentuk dan ukuran sporanya, tumbuhan paku digolongkan menjadi 3, yaitu Homospora atau isospora adalah jenis tanaman paku-pakuan yang hanya menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama berumah satu.Heterospora atau anisospora yaitu paku-pakuan yang dapat menghasilkan spora dengan dua ukuran yang berbeda berumah dua. Spora betina berukuran besar megaspora. Sedangkan spora jantan berukuran kecil mikrospora.Peralihan atau campuran merupakan jenis tumbuhan paku yangmenghasilkan spora yang berukuran sama tetapi jenisnya berbeda, yaitu berkelamin jantan atau betina berumah dua. B. Jenis Tanaman Paku Berdasarkan Ukuran Daun Berdasarkan ukuran daunnya, tumbuhan paku dibagi menjadi 2 yaitu Mikrofil, atau tumbuhan paku berdaun kecil;Makrofil, atau tumbuhan paku berdaun besar. C. Jenis Tumbuhan Paku Berdasarkan Fungsi Daun Berdasarkan fungsi daunnya, tanaman paku-pakuan digolongkan menjadi 2 yaitu Sporofil, merupakan daun yang memiliki fungsi untuk fotosintesis dan menghasilkan merupakan daun yang memiliki fungsi untuk fotosintesis namun tidak menghasilkan spora. D. Berdasarkan Susunan Daun dan Sporangium Berdasarkan susunan daun dan sporangiumnya, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu 1. Psilopsida Paku Purba Psilopsida Yunani, psilos = telanjang merupakan tumbuhan paku purba primitif yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil. Jenis tanaman paku-pakuan ini hidup pada periode antara zaman Silurian dan Devonian. Psilotum memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana, tidak memiliki daun dan akar sejati namun memiliki rizom yang dikelilingi rizoid. Batangnya memiliki percabangan dikotomus, untuk paku purba yang memiliki daun, ukuran daunnya kecil mikrofil berbentuk sisik. Kumpulan sporangium bernama Sinangium berada di ketiak ruas batang. Hanya beberapa jenis yang masih hidup di bumi, salah satunya adalah Psilotum nudum. 2. Equisetopsida Paku Ekor Kuda Equisetopsida disebut juga dengan paku ekor kuda horsetail. Karena jenis tanaman paku-pakuan ini memiliki percabangan yang khas berbentuk uliran atau lingkaran. Paku ekor kuda tumbuh melimpah pada zaman Karbon dengan ukuran yang besar dan tingginya mencapai 15 m. Fosilnya saat ini dimanfaatkan sebagai batu bara. Jenis tanaman paku Equisetopsida memiliki batang beruas-ruas, berongga, serta memiliki rhizome. Daunnya kecil mikrofil atau berbentuk sisik transparan yang tersusun melingkar. Terdapat strobilus di ujung batang, merupakan jenis paku peralihan. Contoh spesies jenis paku ekor kuda adalah Equisetum debile. 3. Lycopsida Paku Kawat Lycopsida sudah hidup di bumi pada zaman Devonian dan tumbuh melimpah pada zaman Karbon dengan ukuran besar sekitar 3 m di lahan basah berupa rawa-rawa. Namun, jenis paku kawat kini telah punah dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil atau batu bara. Sedangkan untuk Lycopsida berukuran kecil masih bertahan hidup hingga saat ini. Lycopsida memiliki batang dengan bentuk seperti kawat, daun kecil mikrofil seperti rambut/sisik. Memiliki kumpulan sporofil dalam bentuk strobilus di ujung percabangan. Sporofil tersebut sebagiannyamenghasilkan dua jenis spora heterospora misalnya Selaginella sp. Kelompok tanaman paku kawat yang menghasilkan satu jenis spora misalnya Lycopodium sp. 4. Pteropsida Paku Sejati Pteropsida atau paku sejati adalah jenis tanaman paku-pakuan yang sangat mudah ditemui di lingkungan sekitar. Jenis paku ini memiliki ukuran dan bentuk yang sangat bervariasi. Hidup secara terestrial, akuatik, maupun epifit. Memiliki batang yang ada di dalam tanah rizom. Daun berukuran besar makrofil berupa lembaran, daun mudanya menggulung circinate pada tumbuhan paku terestrial dan epifit. Memiliki sporofil daun penghasil spora dan tropofil daun untuk fotosintesis dan tidak menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh sporangium yang bersusun membentuk sorus di permukaan bawah daun. Contohnya yaitu Adiantum sp. dan Thelypteris sp. Sedangkan untuk tumbuhan paku yang hidup di air dan sporofilnya membentuk sporokarp. Salah satu contohnya adalah Marsilea crenata. Contoh-contoh Tumbuhan Paku Beberapa contoh tumbuhan paku yang sering dijumpai yaitu 1. Paku Tanduk Rusa Platycerium bifurcatum KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliPolypodiaceaeGenusPlatyceriumSpesiesPlatycerium bifurcatum Cav. C. taksonomi paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum. Paku tanduk rusa mempunyai nama latin Platycerium bifurcatum. Tumbuhan ini sering digunakan sebagai tanaman hias yang menempel di dinding atau pohon dewasa. Manfaat paku tanduk rusa diyakini dapat digunakan sebagai obat-obatan untuk mengobati penyakit gondok, obat bisul, menyuburkan kandungan, dan pereda haid. Tapi, manfaat-manfaat tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. 2. Suplir Adiantum capillus-veneris KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliAdiantaceaeGenusAdiantumSpesiesAdiantum capillus-veneris taksonomi paku suplir Adiantum capillus-veneris. Tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi pekarangan rumah dengan cara menanam di dalam pot atau langsung ke tanah. Bentuk paku suplir hampir menyerupai trapesium dengan warna hijau muda yang cerah. 3. Paku Pedang Nephrolepis cordifolia KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliDryopteridaceaeGenusNephrolepisSpesiesNephrolepis cordifolia L. C. PreslKlasifikasi taksonomi paku pedang Nephrolepis cordifolia. Ciri-ciri tumbuhan paku pedang memiliki batang yang bercabang dan berkayu. Daunnya memiliki urat-urat bahkan ada yang tidak memiliki daun. 4. Pteris KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliPteridaceaeGenusPterisKlasifikasi taksonomi tanaman paku-pakuan dari genus Pteris. Jenis tumbuhan paku dari genus Pteris sangat beragam. Salah satu contohnya adalah Pteris vittata atau Paku Rem China. Tumbuhan ini tergolong ke dalam paku tanah, yaitu paku-pakuan yang dapat hidup di tanah, tembok, dan tebing terjal. Paku Pteris ini menyukai kelembaban. Rimpangnya menjalar pada permukaan batuan dan akar-akarnya masuk ke celah-celah batu. Pteris vittata tergolong ke dalam tumbuhan paku jenis herba, memiliki daun majemuk menyirip dengan tepi daunnya rata. Bentuk daunya memanjang dan memiliki ukuran ± 3,5 cm. Daun Pteris sp. tergolong anisofil, yaitu daun yang terdiri dari dua ukuran yang berbeda di mana daun yang satu lebih besar dari daun yang lainnya. 5. Paku Sisik Naga Pyrrosia piloselloides KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliPolypodiaceaeGenusPyrrosiaSpesiesPyrrosia piloselloides L. M. G. PriceKlasifikasi taksonomi paku sisik naga Pyrrosia piloselloides. Paku sisik naga Pyrrosia piloselloides adalah salah satu dari beberapa jenis tumbuhan paku epifit. Tumbuhan ini biasa dijumpai di tempat-tempat dengan elevasi yang rendah sampai tinggi. Jenis paku sisik naga tumbuh merambat pada batang pohon atau dinding rumah yang tidak terawat. Paku sisik naga memiliki kandungan kimia seperti saponin, polifenol, minyak atsiri, triterpenoid/sterol, fenol, flavonoid, gula, dan tanin. Tanaman ini bersifat manis, tawar, dan sejuk. 6. Paku Langlayang Drynaria sparsisora KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaDivisiPteridophytaKelasPteridopsidaSubkelasPolypoditaeOrdoPolypodialesFamiliPolypodiaceaeGenusDrynariaSpesiesDrynaria sparsisora MooreKlasifikasi taksonomi paku simbar layangan Drynaria sparsisora. Drynaria sparsisora dikenal dengan nama lokal Paku Langlayang atau Simbar Layangan. Tumbuhan paku ini banyak tumbuh di rawa dan hutan kerangas. Paku jenis ini ditutupi oleh serabut pendek berwarna hitam dengan tekstur rimpang keras. Bagian abaksial daun berwarna hijau muda, sedangkan bagian adaksial berwarna hijau tua. Tepi daun fertilnya berbagi, dengan daun penyangga melebar di bagian tengah, pendek, dan lebih tipis dari paku kepala tupai. Letak sporangium tersebar tidak beraturan di antara anak tulang daun fertil dan kecil-kecil. FAQ Apa itu Tumbuhan Paku? Tumbuhan paku atau paku-pakuan merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki struktur berupa akar, batang, daun sejati, serta alat pengangkut atau berkas pembuluh. Apa Ciri-ciri Tanaman Paku? Ciri-ciri tumbuhan paku-pakuan diantaranya yaitu 1 Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit, 2 Sudah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya, 3 Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem. Penjelasan lengkapnya telah kita ulas di artikel ini. Referensi dan rujukan yang digunakan pada artikel ini. Penulis Septi Purwaningsih Editor Tasqiya Ratnasari
jelaskan jenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya berilah contoh masing masing